Apa Makna Panda

Apa Makna Panda

Panda merupakan spesies beruang endemik yang berasal dari Tiongkok. Ciri khas dan karakteristik dari panda sangat mudah dikenali, yaitu warnanya yang hitam dan putih. Panda juga memiliki bulatan hitam pada matanya, sehingga menjadi ciri khas tersendiri.

Keberadaan panda ternyata memberikan banyak filosofi yang menarik untuk disimak. Bahkan, filosofi tersebut dapat senantiasa dipetik dan dijadikan sebagai pelajaran hidup. Berikut filosofi hewan panda yang ternyata menyimpan banyak makna.

Baca Juga: 5 Filosofi Menarik Mengenai Lagu, Cerminan Kehidupan Manusia

Sosok induk yang baik

Panda merupakan seekor induk yang baik untuk anak-anaknya. Hal ini bisa sangat terlihat dari cara panda dalam membesarkan dan menjaga anak-anaknya dengan sangat baik dan cermat. Panda akan senantiasa mengawasi anak-anaknya dan memastikan dalam kondisi yang aman.

Tentunya, hal ini seolah menjadi pelajaran tersendiri bahwa bahwa panda saja bisa menyayangi anak-anak dengan baik, apalagi manusia terhadap anak-anaknya. Kasih sayang dari induk panda seolah menjadi suntikan tersendiri untuk banyak orang agar senantiasa menanamkan kasih sayang pada anak-anaknya.

Memiliki cara mencari makan yang efektif dan tak terlalu menghabiskan tenaga

Panda tak seperti hewan lain yang gesit dalam bergerak. Justru panda merupakan hewan lamban yang sangat malas untuk bergerak dan mencari makanannya. Padahal makanan dari panda sebetulnya hanya merupakan bambu.

Sikap yang ditunjukan oleh panda seolah menunjukan sikapnya yang efektif dalam melakukan sesuatu. Manusia juga bisa meniru hal serupa dengan melakukan sesuatu melalui cara yang efektif, dengan demikian tak akan menghabiskan tenaga secara berlebihan.

Ternyata keberadaan panda memberikan banyak filosofi menarik untuk disimak. Tentunya kamu dapat mengambil sisi positifnya, sehingga dapat menjadi pelajaran yang berharga. Ambil sisi positifnya, ya!

Baca Juga: 5 Filosofi yang Dapat Dicontoh dari Kupu-Kupu, Ambil Sisi Baiknya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Michael Payne/Unsplash

Mamalia yang diklasifikasikan dalam keluarga beruang ini merupakan harta nasional Tiongkok.

Nationalgeographic.co.id—Panda raksasa identik dengan wajah lucu nan menggemaskan dan tubuh besarnya. Meski panda hanya mengonsumsi bambu sepanjang tahun, mengapa hewan yang sempat terancam punah ini bertubuh besar?

Mamalia yang diklasifikasikan dalam keluarga beruang ini merupakan hewan asli Tiongkok Tengah. Memiliki habitat di daerah pegunungan, seperti Sichuan atau Tibet.

Panda, dengan bulu hitam dan putihnya yang khas, dipuja oleh dunia dan dianggap sebagai kebanggaan nasional Tiongkok.

Mereka harus makan sekitar 10-40 kg setiap hari, tergantung pada bagian mana dari bambu yang dimakan. Seekor panda yang baru lahir berukuran kira-kira 17 cm—sekitar 1/900 ukuran induknya. Panda betina dapat tumbuh hingga sekitar 90 kg, sedangkan jantan dapat tumbuh hingga sekitar 136 kg saat dewasa. Beruang-beruang ini adalah pemanjat pohon yang sangat baik meskipun ukurannya besar.

Dilansir dari sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Cell Reports, bakteri usus membantu panda membangun lemak. Meski hewan ini hanya makan selama 2/3 tahun, bakteri ini berhasil membuatnya agar tetap gemuk.

Saat musim bambu, yaitu di musim semi dan panas, para ilmuwan menemukan bahwa berat panda meningkat. Di musim ini, tunas bambu atau rebung berlimpah.

Mereka berteori bahwa sejenis bakteri usus Clostridium butyricum membantu panda menambah berat badan dan menyimpan lemak. Ini yang menjaganya agar tetap hidup saat bambu tidak bertunas di luar musimnya. Pada saat itulah hanya daun bambu yang tersisa untuk dimakan.

Bakteri bernama Clostridium butyricum adalah jenis bakteri usus yang juga ada pada manusia. Ini digunakan dalam perawatan klinis untuk sindrom radang usus dan diare parah.

Pada panda, para ilmuwan percaya bakteri usus berkontribusi dalam metabolisme yang menggunakan rebung untuk menambah berat badan.

“Kami menemukan bahwa panda memiliki mikrobiota usus yang berbeda selama musim makan pucuk untuk waktu yang lama. Dan sangat jelas bahwa mereka lebih gemuk selama musim ini,” kata Guangping Huang, dari Institut Zoologi, Chinese Academy of Sciences.

Para peneliti menemukan bahwa panda liar di Pegunungan Qingling di Cina tengah meningkatkan jumlah Clostridium butyricum. Tim kemudian harus menguji apakah ini berdampak pada metabolisme mereka.

Untuk menguji hipotesis, para ilmuwan melakukan transplantasi feses dengan kotoran panda Gunung Qingling dan tikus laboratorium. Tikus ini kemudian diberi makanan yang sama dengan panda. Tikus yang hanya makan rebung mengalami kenaikan berat badan lebih banyak daripada tikus yang hanya makan daunnya.

Musim rebung juga bertepatan dengan periode penting dari siklus hidup panda, seperti migrasi dan kawin. Sehingga penting bagi panda untuk tetap sehat selama bulan-bulan hangat di Tiongkok.

“Secara konsisten, kami juga mengamati perbedaan perilaku panda raksasa yang signifikan antar musim,” tulis tim dalam penelitian tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Bangun 'Ibu Kota Panda' yang Lebih Luas dari Disneyland

Fluktuasi musiman pada bakteri usus biasa terjadi di antara satwa liar. Ini disebabkan karena makanan pilihannya yang mungkin hanya tersedia selama waktu-waktu tertentu dalam setahun. Bakteri usus membantu satwa liar melindungi diri dari faktor lingkungan. Dalam kasus panda, ini membantu mereka menambah berat badan sebelum masa-masa sulit dalam setahun. Seperti saat musim dingin di mana pasokan makanan berkurang.

Penelitian lanjutan dilakukan untuk mengidentifikasi lebih banyak tentang mikroorganisme usus dan perannya dalam kesehatan hewan.

“Mengidentifikasi bakteri apa yang bermanfaat bagi hewan sangat penting. Suatu saat, ini mungkin bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit,” kata Huang.

Baca Juga: Upaya Konservasi Panda Ternyata Berdampak Buruk Bagi Spesies Lainnya

Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno

Panda simbol kelembutan

Panda menjadi hewan yang terkenal dengan kelucuan dan kegemasannya. Bahkan menurut kepercayaan lokal di Tiongkok, panda kerap kali dianggap sebagai simbol dari kelembutan, kedamaian, dan persahabatan.

Alasannya karena panda memiliki karakter yang cocok dengan makna tersebut. Panda juga seolah mampu menarik perhatian banyak orang dengan fisiknya, caranya beraktivitas, hingga kebiasaan kecil yang kerap dilakukannya.

Tidak agresif dalam bersikap

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Panda memang kerap diklasifikan sebagai spesies beruang endemik dari Tiongkok. Namun, nyatanya keagresifan dari panda tidak segarang seperti yang dikira. Panda di alam liar biasanya menunjukan agresivitas melalui geraman keras.

Kamu jadi dapat mengambil satu filosofi menarik, bahwa sesuatu yang tampak lembut dan menggemaskan tak selalu demikian. Sama halnya dengan manusia yang tampak sabar dan baik, belum tentu tak akan terpancing emosinya apabila memperoleh perlakuan yang tidak menyenangkan.

Baca Juga: Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucing

Panda selalu menikmati hidupnya dengan baik

Panda merupakan hewan yang santai jika dibandingkan dengan jenis hewan lain. Bahkan cara makan panda saja dilakukan dengan duduk, sehingga membuatnya cenderung menikmati hidup dengan baik.

Manusia juga harus bisa mencontoh hal positif ini dalam menjalani hidup. Bersikaplah santai dan jangan lupa untuk senantiasa menikmati hidup yang telah dianugerahkan. Jika terus menerus merasa stres dengan tekanan, maka akan sulit dalam menjalani hidup yang nyaman.